Cerita anak Sekolah Dasar “Bermain BOLA” – Bahasa

Bermain sepakbola
Gambar1

Suatu hari, saat cuaca sangat cerah, ada anak-anak sedang bermain bola di lapangan. Sebelum bermain bola, mereka melakukan pemanasan terlebih dahulu agar tidak cedera. Karena kalau cedera, sakit banget ya teman-teman, “aduh-aduh”. Mereka melakukan pemanasan dengan berlari di tempat, selama 1 menit, kawan. Setelah mereka melakukan pemanasan, mereka langsung mulai bermain bola. Mereka bernama Bagas dan Adit.

Bagas : “Hai teman-teman, perkenalkan nama saya bagus” dan ini teman saya bernama Adit. Suatu saat kami ingin menjadi pemain sepak bola yang tangkas dan profesional agar bisa membahagiakan orang tua dan menjadi pemain sepak bola profesional adalah cita-cita kami dan bisa mengharumkan nama bangsa Indonesia.

Sebelum Bagas dan Adit bermain bola, Bagas sempat berdiskusi dengan Adit untuk menentukan siapa yang akan menjadi penjaga gawang.

Bagas “Adit, kamu jadi kiper duluan ya?”
Adit “kenapa aku duluan, kamu penjaga gawang duluan”
Bagas “tidak apa-apa kamu pergi dulu, kamu pasti ganti”
Adit “iya iya nanti kamu ganti lho, hati-hati, jangan bohong ya?”
Bagas “iya iya, ga bohong deh sumpah”
Lalu Bagas mengambil bola dan menendangnya ke arah Adit, namun Adit berhasil menangkap bola tersebut. Kemudian Adit langsung merasa bangga dan sombong.

Adit “bagaimana saya bisa menjadi penjaga gawang”
Bagas “ihhh gitu aja udah sombong, coba kejar lagi atau engga”
Adit “okedeh tendang sini lagi, pasti saya tangkap”
Bagas “bener ya kamu tangkap ini”
Adit “ya-ya”

Kemudian Bagas mengambil bola dan menatap Adit dengan penuh konsentrasi, kemudian Bagas menendang bola dengan sekuat tenaga, namun Adit tidak dapat menangkap bola tersebut dan mengejarnya.

Bagas “gimana, gak ketangkap, jadi jangan sombong dulu”
Adit “iya, iya, maaf – maaf”
Setelah itu mereka bergantian menjadi penjaga gawang
Bagas “sudah disini, giliranku yang jadi penjaga gawang, kamu tendang bola sana, pasti aku tangkap”

Setelah itu Adit mengambil bola dan menatap Bagas dengan penuh konsentrasi. Kemudian Adit menendang bola tersebut dengan sekuat tenaga, namun bola tersebut tidak dapat ditangkap oleh Bagas dan bola tersebut mengenai wajah Bagas, Bagas langsung menangis. . Adit meminta maaf kepada Bagas bahwa itu tidak sengaja.

Adit “gas, maaf, bukan maksud saya tidak diblokir, tapi bagaimana cara melepaskannya?”

Tapi Bagas mengabaikan suara adit dan terus menangis

Bagus “huhuhuhuhuhu”

Adit masih berusaha menenangkan Bagas agar tidak menangis lagi dan ingin bermain bola lagi. Setelah itu, Bagas akhirnya berhenti menangis. Kemudian Bagas tersenyum dan Adit meminta maaf kepada Bagas.

Adit “Gas maafkan aku ya”
Bagas “ya ya, kamu tendang bolanya keras banget, sakit kepala aku ‘aduhhaduhh”
Adit “iya-iya maaf-maaf saya tidak sengaja, maafkan saya ya”
Bagas “ya ya ya, aku pasti akan memaafkan temanku sendiri, jangan maafkan aku”
Adit “oke deh, makasih Gas” “yuk lanjut main bola lagi”

Akhirnya mereka saling memaafkan, lalu mereka bermain bola lagi. Setelah satu jam bermain bola mereka beristirahat karena lelah. Setelah mereka beristirahat dan tidak merasa lelah mereka langsung memutuskan untuk pulang.

Pesan:

Kita sebagai manusia tidak boleh sombong karena itu adalah perbuatan yang tidak baik dan kita sebagai manusia harus saling memaafkan atas apa yang telah mereka lakukan terhadap kita.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *