“Itu namanya sepak bola, Anda harus mengikuti aturan FIFA.”
Libero.id – Keberadaan Israel U-20 di dalam Piala Dunia U-20 2023 sungguh membingungkan tuan rumah Indonesia. Ketiadaan hubungan diplomatik dan sentimen negatif terhadap negara-negara di Timur Tengah juga membuat Ketua Umum PSSI yang baru, Erick Thohirharus memikirkan pilihan terbaik.
Piala Dunia U-20 2023 akan digelar mulai 20 Mei-11 Juni 2023 di enam kota. Untuk dipercaya FIFA Untuk menyelenggarakan ajang bergengsi ini, PSSI dan Pemerintah Indonesia telah melalui jalan yang panjang dan berliku. Dan, itu tidak mudah.
Mulanya, Piala Dunia U-20 digelar pada 2021. Namun, pandemi Covid-19 yang melanda dunia pada 2019 dan 2020 membuat FIFA mengambil keputusan untuk menunda turnamen selama dua tahun. Piala Dunia U-20 2021 dibatalkan dan diganti dengan Piala Dunia U-20 2023 dengan Indonesia tetap menjadi tuan rumah.
Ketika Covid-19 berangsur menghilang, masalah lain datang. Itulah pelarian yang diwakili Israel U-20 UEFA. Otomatis, kontroversi pun mengiringi Piala Dunia U-20 2023.
Sejarah mencatat Indonesia kerap menolak bertanding melawan Israel di berbagai ajang olahraga internasional di masa lalu. Konon, itu dalam solidaritas dengan Palestina yang masih berada di bawah pendudukan.
Namun, kondisi sekarang berbeda. Meski Israel masih berkonflik dengan Palestina dan beberapa negara Arab, Indonesia berstatus sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
🇮🇱Israel kalah 3:1 dari Inggris🏴 GG
Pertandingan yang fantastis.
Tidak ada yang perlu dipermalukan bagi para pemuda Israel di Final Eropa pertama di negara itu.
Mereka membuat diri mereka sendiri dan bangsanya bangga 🇮🇱
Grup spesial ini akan kita temui lagi di Piala Dunia U20 2023 di Indonesia🇮🇩 pic.twitter.com/oqXU9giIiN
– Sepak Bola Israel (@Israel_Footy) 1 Juli 2022
Jika Indonesia menolak Israel U-20, masalah besar akan diterima. Penghapusan status tuan rumah hingga sanksi berat membayangi PSSI. Padahal, Indonesia berpotensi dilarang menjadi tuan rumah perhelatan olahraga internasional bergengsi di masa mendatang. Sebab, sejak awal FIFA menegaskan semua negara yang lolos harus diterima.
“Ya menurut saya begini, konteks politik dan olahraga adalah bagian dari dunia secara keseluruhan. Saya kira kita sebagai tuan rumah harus mempersiapkan tim mana saja yang bertanding,” kata Erick Thohir kepada awak media di Jakarta, Rabu (1/3/2023).
“Khusus untuk beberapa negara yang memiliki masalah diplomasi, kami melibatkan Kemenlu dan Kemenko Polhukam untuk mengurus hal-hal yang tidak kita inginkan. Jadi, kesempatan, impian kita (mengadakan ) Piala Dunia (belum) hilang (kalau kita tolak Israel). Atau, mimpi kita menyelenggarakan Olimpiade (belum) hilang, karena belenggu politik,” tambah Erick Thohir.
Selain Piala Dunia U-20 2023, Indonesia saat ini juga menjadi tuan rumah berbagai event olahraga dunia. Misalnya, Piala Dunia Bola Basket FIFA. ada lagi MotoGP Dan Formula E. Semua itu bisa saja tercoret jika Indonesia menolak Israel U-20 di Piala Dunia U-20 2023.
“Konsekuensinya memang harus kita jaga baik-baik. Oleh karena itu kita kerjasama dengan pemerintah. Ada Kemenlu dan Kemenko Polhukam,” pungkas Erick Thohir.
אין ספק שהשארתם את ה-💙 על המגרש‼️#elel_israelpic.twitter.com/xX7XSC8Z2O
— FA ISRAEL (@ISRAELFA) 2 Juli 2022
(andri ananto/kamu)