“Achsanul Qosasi sendiri adalah anggota BPK dan mantan bendahara PSSI.”
Libero.id – Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang juga mantan pengurus PSSI, Achsanul Qasasimenyebut pendapatan PSSI per tahun mencapai Rp 500 miliar.
“Sumber utama PSSI adalah harga jual kompetisi dan hak siar Timnas. Pendapatan PSSI per tahun sekitar Rp 500 miliar yang digunakan untuk bermain kompetisi,” tulis Achsanul dalam cuitan di media sosial Twitter, Kamis (23/10). /2).
Meski memiliki pemasukan besar, dana yang dikeluarkan PSSI tak kalah besar. Selain bermain kompetisi profesional dan amatir serta remaja, ada tujuh level Timnas Indonesia yang harus pergi.
Karenanya, dalam beberapa kesempatan PSSI mengajukan proposal bantuan keuangan kepada Negara. Ini biasanya dilakukan ketika Indonesia menjadi tuan rumah sebuah acara.
“Uang negara masuk ke sepak bola [Timnas] tidak wajib, artinya negara tidak wajib membiayai. Makanya PSSI tidak punya BA/nomenklatur sendiri,” tulis Achsanul.
“Jika PSSI membutuhkan bantuan negara untuk Timnas, maka PSSI wajib membuat proposal yang diajukan melalui Kemenpora/KONI. Itu pun belum tentu disetujui,” ujar pemilik Madura United itu.
Mantan Bendahara Umum PSSI itu menjelaskan, PSSI pernah menerima pencairan dana dari negara pada 2007, 2010, 2016, 2018, dan 2020. Namun, dana tersebut berkurang karena Indonesia menjadi tuan rumah sebuah acara.
Tahun 2007 Indonesia menjadi tuan rumah Piala Asia, kemudian tahun 2010 dan 2016 menjadi tuan rumah Piala AFFkemudian tahun 2018 menjadi tuan rumah Asian Games, dan terakhir menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 (2023).
Artinya, PSSI menerima bantuan negara hanya pada saat-saat penting saja [tuan Rumah dan kalender FIFA]tidak semua kegiatan Timnas [PSSI] dibiayai oleh negara,” kata pria asal Pamekasan, Madura ini.
“Timnas memang mahal, karena ada 7 kategori: U-16, U-18, U-20, U-23, Senior, Putri, Sepak Bola Pantai. Yang sering dibantu: Timnas Senior, dari Persiapan ( TC) to Implementasi. Setelah selesai, direview oleh BPKP, dan diperiksa oleh BPK RI,” tulis Achsanul.
Achsanul membocorkan, selama berdirinya PSSI, total bantuan negara yang telah dikucurkan untuk Timnas Indonesia mencapai Rp 140 miliar. Itu belum termasuk bantuan Piala Dunia U-20 2023.
“Untuk Piala Dunia U-20 nanti, negara akan membantu kurang lebih Rp 280 miliar. PSSI tidak dibiayai negara dalam operasionalnya sehari-hari,” kata Achsanul dalam tulisannya.
4. Dalam operasional sehari-hari, PSSI tidak dibiayai oleh Negara.
Sumber utama PSSI adalah harga jual Kompetisi Timnas dan hak siar.Pendapatan PSSI per tahun sekitar Rp 500 miliar, yang digunakan untuk bermain kompetisi (prof, amatir, KU), Timnas Putri, Sepak Bola Pantai, dan operasional PSSI.
— Achsanul Qosasi (@AchsanulQosasi) 23 Februari 2023
Seperti olahraga lainnya, sepak bola tidak dibiayai oleh negara. Namun, produk dari federasi (PSSI) seperti Timnas, kata Achsanul, bisa atau harus dibantu oleh negara.
Karena atlet yang berlaga di kancah internasional membawa nama bangsa. Dalam hal ini, bantuan pemerintah dapat berupa biaya untuk pelatihan, akomodasi, atau konsumsi.
“Apakah PSSI menggunakan uang negara? Ya. Hanya untuk Timnas dan tidak wajib, tidak rutin, dengan mengajukan proposal. Uangnya tidak langsung, tapi melalui Kemenpora,” tulis Achsanul.
“Negara hanya membantu, bisa juga menolak. Dan tidak hanya PSSI, semua cabang olahraga [cabang olahraga] dibantu oleh negara. PSSI yang terbesar,” tulis Achsanul.
Sebelum mengakhiri cuitannya, Achsanul menyebut PSSI pernah mendapat suntikan dana dari FIFA dan AFF hingga Rp 3,5 miliar per tahun. Namun, angka tersebut masih jauh dari mencukupi kebutuhan PSSI.
(muflih miftahul kamal/muf)