Piala Dunia U-20 Sudah Dapat Government Guarantee & Hostly Agreement, Waketum PSSI: Wajar FIFA Mendadak Kecewa

“Kemarin yang tanda tangan gimana kok tiba-tiba gak setuju?”

Libero.id – Mantan Menteri Olahraga Zainudin Amali buka suara soal pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Ia kecewa, menurutnya juga wajar bila FIFA marah dengan keputusan ini.

Amali juga mengungkapkan mengapa Indonesia akhirnya memenangkan tender dan menjadi tuan rumah.

“Jadi begini, kita rival dengan Peru lalu Brazil. Kalau tidak salah Menpora yang kasih (surat), kita presiden langsung, makanya kita menang,” kata Amali kepada awak media.

Setelah disepakati, barulah Indonesia mengajukan 10 stadion yang dianggap layak sebagai venue. Namun dari 10, hanya 6 yang dianggap memenuhi syarat dan dapat digunakan dengan catatan.

Mereka adalah sebagai berikut:

Jalak Harupat (Bandung)
Gairah Bung Karno (Jakarta)
Lonjakan Bung Tomo (Surabaya)
Manahan (Solo)
I Wayan Dipta (Bali)
Jakabaring (Palembang)

“Ada jaminan pemerintah dari beberapa menteri dan Kapolri, kemudian juga ada hostly agreement (pemda selaku tuan rumah) yang ditandatangani Anies (mantan Gubernur Jakarta), Ridwan Kamil, Ganjar (Gubernur Jawa Tengah), Koster, Herman Daru (Palembang), dan Khofifah Indar Parawansa (Jawa Timur),” jelasnya.

“Enam itu, makanya saya juga kaget. Gibran (Wali Kota Solo) bilang, kenapa enggak mau tandatangan? Itu pegangan FIFA, gitu,” imbuhnya.

Setelah itu dilakukan renovasi melalui anggaran pemerintah melalui Kementerian PUPR. Gelora Jakabaring, misalnya, diperbaiki dan dipercantik menghabiskan anggaran Rp 30 miliar.

Namun, FIFA belum membuat pernyataan resmi terkait stadion ini. Apakah ini menjadi faktor batalnya Indonesia sebagai tuan rumah?

Amali mengatakan wajar jika FIFA marah jika tiba-tiba ada yang menolak tim nasional Israel. Meski FIFA dalam pernyataannya tidak mencantumkan alasan penolakan Israel sebagai alasan pencabutan status tuan rumah Indonesia.

“Pantas saja FIFA marah, kamu minta, kamu janji, pas dikasih kok jadi gini,” ucapnya.

FIFA menggarisbawahi bahwa terlepas dari keputusan ini, FIFA tetap berkomitmen untuk membantu secara aktif PSSI.

Melalui kerja sama yang erat dan dengan dukungan dari pemerintahan Presiden Jokowi, dalam proses transformasi sepak bola Indonesia pasca tragedi yang terjadi pada Oktober 2022 lalu.

(muflih miftahul kamal/muf)

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *