“Piye iki boss. Mau lanjut nggak?”
Libero.id – Setiap saat Tokyo Verdi main, siap-siap kecewa. Bukan karena apa-apa, yang ditunggu-tunggu oleh pecinta sepak bola Indonesia bukanlah menang atau kalahnya klub kasta kedua Liga Jepang itu, melainkan kabar sudah main atau belum. Arhan Pratama.
Jangan main dulu, masuk daftar squad alias daftar line up bagus. Itu baru potensi untuk dimainkan, jika tidak masuk daftar skuat dan tidak masuk daftar pemain cadangan maka bisa dipastikan hidung pemain di luar negeri Indonesia tidak akan muncul.
Terbaru Tokyo Verdi melakoni laga pekan ketujuh Liga J2 2023 melawan Omiya Ardija, Sabtu (1/4/) sore WIB di Stadion Ajinomoto.
Tokyo Verdi menang dengan skor 1-0. Hasil itu membuat mereka sementara berada di puncak klasemen. Sementara Tokyo Verdi berada di atas, Arhan Pratama dibawah.
Hampir setahun Tokyo Verdi tidak bermain Arhan Pratama. Debut fullback kiri Timnas Indonesia yang melawan Tochigi SC pada 6 Juli 2022.
Jika hanya Arhan Pratama terus bermain PSIS Semarang, maka sudah bisa dipastikan pemain yang memiliki kemampuan lemparan jauh akan mendapatkan menit bermain reguler. Sesuatu yang pasti Arhan Pratama merindukan.
Arhan Pratama juga mengaku kesulitan beradaptasi dengan para pemain Tokyo Verdi karena kendala bahasa. Alhasil, pemuda asal Blora itu lebih sering menyendiri di tempat tinggalnya.
Untuk itu, banyak netizen Indonesia yang juga memikirkan apa yang harus dilakukan Arhan Pratama kembali ke Indonesia, menyusul Egy Maulana Wikri Dan Witan Sulaiman yang pulang setelah beberapa tahun di luar negeri.
Tapi waktu Arhan Pratama di dalam Tokyo Verdi belum lama ini, ia harus bekerja lebih keras untuk meningkatkan baik performa sepak bola maupun kemampuan bahasanya, sementara usianya masih 21 tahun dan kesempatan masih ada di tangannya.
Seperti kata pepatah: lelah, manisnya hidup baru terasa setelah lelah berjuang.
(gigih imanadi dharma/gie)