“Banyak orang Indonesia yang salah paham tentang negara ini..”
Libero.id – Siapa bilang Israel hanya menjadi rumah orang Yahudi? Bibras Natkho membuktikan bahwa anggapan itu tidak benar. Gelandang Partizan Beograd pernah tercatat dalam buku sejarah sepak bola Israel sebagai kapten tim nasional pertama dan satu-satunya yang beragama Islam.
Memilih di Timnas Israel U-20 di dalam Piala Dunia U-20 2023 menjatuhkan Indonesia. Gelombang penolakan yang datang dari beberapa pihak dilakukan FIFA membatalkan pengundian babak grup. Kini, masa depan Indonesia terancam.
Penolakan dari Israel U-20 bersaing di Indonesia karena banyak faktor. Selain politik, banyak kesalahpahaman yang terjadi di Indonesia ketika memandang Israel sebagai sebuah negara. Salah satunya berkaitan dengan agama. Banyak yang mengatakan, Israel adalah negara Yahudi. Apakah itu benar?
Bibras Natkho bisa menjadi contoh yang bagus untuk mematahkan stereotip. Pemain berusia 35 tahun itu beragama Islam. Tak hanya Islam, ia pernah menjadi kapten timnas Israel.
Seorang Muslim bisa menjadi kapten tim nasional Israel tidak mengherankan. Statistik menunjukkan bahwa 14% warga Israel adalah Muslim. Faktanya, 21% adalah orang Arab.
Bibras Natkho ditunjuk sebagai kapten Israel untuk pertama kalinya saat pertandingan persahabatan melawan Rumania pada 2017. Dia mengambil tugas itu karena dia pantas mendapatkannya. Bermain sebagai gelandang, pesepakbola kelahiran Kfar Kama, 18 Februari 1988 ini memiliki jam terbang tinggi.
Fakta tersebut terlihat dari statistik perjalanan Bibras Natkho di lapangan. Ia pernah membela berbagai klub elit di berbagai kompetisi. Katakan saja Hapoel Tel Aviv , Rubin Kazan, PAOK Salonika, CSKA Moskowsampai Olympiakos Piraeus. Ia juga memperkuat Israel sejak U-17.
Hal itu menjadi kebanggaan bagi Bibras Natkho dan keluarganya, terutama sang ayah. ayahnya, Akram Natkho, bekerja sebagai Polisi Perbatasan di perbatasan Israel-Palestina. Dia meninggal pada 2008 karena serangan jantung saat bertugas.
“Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk menjadi kapten tim nasional. Apalagi harapan ini adalah impian terbesar ayah saya. Saya tahu apa yang selalu diinginkan ayah saya. Dia selalu menjadi inspirasi dan panutan saya sebagai seorang pemimpin,” Bibras Natkho katanya saat itu, di situs resminya Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA).
Kapten Israel Bibras Natcho membuat penampilan internasional ke-88 dan terakhirnya. #Kualifikasi EURO2024#ISRKOS#EURO2024pic.twitter.com/4sGOIkYsuf
— Football24/7 (@foet247europa) 25 Maret 2023
Akan pensiun, Bibras Natcho – kapten tim Israel (Muslim) pic.twitter.com/oasO3jSauE
— GA (@ZohanInFL) 23 Maret 2023
Bibras Natkho memiliki garis keturunan Islam yang jelas dan bukan etnis Yahudi. Meski lahir di Israel, Bibras Natkho adalah keturunan Sirkasia. Itu adalah etnis dari Kaukasus Utara yang bermigrasi ke Turki ketika Ottoman menguasai wilayah mereka.
“Ayah saya sangat bangga ketika saya terpilih menjadi kapten tim junior. Lebih bangga lagi ketika saya dipercaya sebagai kapten tim senior. Itu membuat saya berhasil mewujudkan impian ayah saya,” tambah Bibras Natkho .
Sensus menunjukkan saat ini ada sekitar 5.000 orang Sirkasia di Israel. Mayoritas tinggal di dua kota utama, Kfar Kama dan Rehaniya. Meski mayoritas beragama Islam, namun orang Sirkasia memiliki hubungan yang sangat baik dengan orang Yahudi.
“Ini sangat penting bagi masyarakat kita. Mereka banyak mendukung dan saya sudah merasakan dukungan mereka. Mereka sangat bangga dengan pencapaian saya sebagai kapten timnas dan momen ini sangat bersejarah,” pungkas Bibras Natkho.
setelah membantu dalam pertandingan Israel vs Kosovo Manor Solomon berlari ke bangku cadangan untuk merayakan momen bersama Bibras Natcho yang mengumumkan pengunduran dirinya dari sepak bola internasional.. pemain yang luar biasa
📹: @Danavoshpic.twitter.com/8USXpg5zeH
— Manor Solomon Fan (@ManorSolomonFan) 26 Maret 2023
(Mochamad Rahmatul Haq/kamu)