Wasit Liga 1 Buruk, Ini yang Bakal Dilakukan Erick Thohir

“Intinya Erick Thohir tidak ingin ada lagi mafia wasit di sepakbola Indonesia.”

Libero.id – Intonasi Erick Thohir langsung berubah saat ditanya soal wasit, seperti pusing memikirkan kompetisi dan kisruh perangkat lainnya.

Erick mengaku mendapat informasi soal kinerja wasit di Liga Indonesia dari tiga sumber. Yang pertama dari pihak manajemen klub, yang kedua dari suporter, dan yang ketiga dari netizen atau netizen.

Oleh karena itu Erick membuat pernyataan mengancam. Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu berjanji akan mencopot wasit yang mempermainkan posisi hakim pengadilan.

Namun, sebelum mengambil tindakan tegas, Erick mengambil jalan persuasif terlebih dahulu. Kesejahteraan wasit coba ditingkatkan.

Salah satunya dengan memberikan asuransi kesehatan.

“Minggu ini wasit kita teken. Yang hari apanya saya lupa. Bagaimana kesejahteraan wasit yang dilindungi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Sosial]. Itu terobosan. Cukup? Mungkin tidak,” kata mantan presiden itu. Inter Milan itu.

“Makanya kita harus perbaiki liga kita, minimal wasit harus meniup 10-15 kali dalam satu musim. Artinya sekali tiup bisa dapat Rp 5,5 sampai Rp 10 juta. Kalau tiup 15 kali , dapat Rp 150 juta,” ujarnya.

Jika cara ini tidak memungkinkan wasit memimpin pertandingan dengan baik dan menjauhi stigma, akan diambil langkah lebih tegas. Tindakan hukum akan diambil untuk menghukumnya.

Sebelumnya, Erick pernah bekerja sama dengan Polri untuk memberantas mafia sepakbola. Dalam rilis kolaborasi tersebut, kinerja wasit menjadi salah satu perhatian utama Erick.

Tak kalah pentingnya, kata Erick, adalah dukungan semua pihak. Dia yakin upaya PSSI untuk memajukan sepak bola Indonesia akan tercapai jika semua golongan bersatu.

“Ini adalah bagian dari melindungi dan membangun, tapi jika komunitas sepakbola tidak menginginkan saya, saya juga tidak bisa berbuat apa-apa,” lanjutnya.

Perang dengan wasit nakal juga digaungkan oleh Erick karena FIFA akan memiliki kantor di Indonesia. Perwakilan FIFA berada di Indonesia untuk mengawal proses transformasi sepak bola nasional.

Erick tak ingin borok sepak bola Indonesia semakin terbuka. Arahan FIFA akan dijadikan senjata Erick untuk menumpas gerombolan pesepakbola nasional yang berniat merusak dan mencari keuntungan.

(muflih miftahul kamal/muf)

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *